Korem 132/Tadulako Peringati Nuzulul Qur’an 1440 Hijriah/ 2019 Masehi

By , Comment
Share on Facebook Tweet on Twitter


Prajurit dan PNS TNI beserta keluarga besar Korem 132/Tadulako laksanakan acara Peringatan Nuzulul Qur’an 1440 Hijriah/ 2019 Masehi, kegiatan Nuzulul Qur’an berlangsung di Masjid Al-Aqsa Korem 132/Tdl Jalan Jenderal Sudirman No.25Palu, Setelah pelaksanaan Sholat Isya dan Tarawih berjamaah.

Acara diawali dengan Pembacan Ayat Suci Al’Quran, Sambutan Komandan Korem 132/Tdl Kolonel Inf Agus Sasmita, dilanjutkan dengan penceramah oleh Ustad Abu Umar Al Qassam., Diakhiri dengan Penutup Do’a Bersama. Selasa (21/5/2019) malam.


Acara diikuti oleh para Perwira, Bintara, Tamtama, PNS TNI serta keluarga besar Korem 132/Tdl, dan ibu Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 132 PD XIII Merdeka, beserta pengurus, Para Komandan/Kepala Satuan Jajaran Korem 132/Tdl, Para Kasi dan Pasi Korem 132/Tdl, serta para jamaah yang hadir pada acara Nuzulul Qur’an.

Dalam Sambutan Komandan Korem 132/Tdl pada acara peringati Nuzulul Qur’an menyampaikan, Bahwa Nuzulul qur’an merupakan tonggak awal proses turunnya Al-qur’an kepada Rasul yang mulia Muhammad SAW. Peringatan Nuzulul qur’an memiliki hikmah yang dalam bagi proses pembinaan keagamaan, terlebih kegiatan ini kita laksanakan dalam kondisi sedang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Semoga kehadiran kita dalam mesjid ini dapat menambah cakrawala pengetahuan keislaman sebagai bekal meningkatkan ibadah kita di masa yang akan datang.


Danrem juga menambahkan, tentang makna peringatan Nuzulul Qur’an yang bertemakan ” MELALUI PUASA RAMADHAN, NUZULUL QUR’AN DAN IDUL FITRI 1440 M /2019 MARI KITA TINGKATKAN IMAN DAN TAQWA PRAJURIT DAN PNS TNI AD DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS POKOK TNI AD”. Kepada para Prajurit, Pegawai Negeri Sipil Korem 132/Tdl dan Ibu-Ibu Persit KCK Koorcab Rem 132 agar mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan tugas, keluarga maupun di tengah masyarakat, ujarnya.

Saya berharap di bulan ramadhan ini kita dapat lebih mengotimalkan kegiatan ibadah dalam rangka meningkatkan kesolehan pribadi dan kesolehan sosial melalui shalat tarawih, memperbanyak infaq dan sodaqoh serta membaca dan memahami isi alquran untuk meningkatkan pengamalannya.

Kitab Suci Al-qur’an yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, pada dasarnya merupakan karunia terbesar bagi kehidupan umat islam dan bagi umat manusia secara umum. Eksistensi Nabi Muhammad SAW sebagai penerima Wahyu, sesungguhnya diutus kebumi ini sebagai RahmatanLil‘alamin, sehingga sangat tepat bila Al-qur’an yang merupakan kitab suci petunjuk umat, juga merupakan rahmat bagi semua makhluk di alam semesta ini, kata Danrem.

Sebagai petunjuk yang benar bagi kehidupan manusia, Al-qur’an mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT serta hubungan manusia dengan sesama manusia. Isi petunjuk tersebut tidak pernah ketinggalan zaman, artinya Al-qur’an senantiasa aktual dan kontekstual jika dihadapkan dengan berbagai dinamika perubahan zaman. Dengan kata lain, Al-qur’an bukanlah petunjuk yang statis. Kalimat Iqro sebagai pembuka Wahyu pertama, membawa perubahan yang mendasar bagi peradaban manusia, dari peradaban jahiliyah yang gelap kepada peradaban terang yang diridhoi Allah SWT.


Perintah membaca (iqro) merupakan perintah yang paling berharga bagi umat manusia, karena membaca merupakan jalan yang mengantarkan manusia mencapai peradaban yang luhur dan menyelamatkan. Tidaklah berlebihan bila dikatakan membaca adalah syarat utama dalam menggali ilmu dan membangun peradaban mulia, semakin luas membaca semakin tinggi peradaban umat manusia.

Nuzulul Quran menjadi momentum efektif jika alquran dijadikan solusi mengatasi problem kehidupan. Untuk itu saya yakin apabila Masing-masing Prajurit dan PNS TNI Korem 132/Tdl khususnya dapat menampilkan perilaku yang santun, perkataan yang bersih dan berdisiplin, mengendalikan diri dari pengaruh negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, tegas tetapi lembut maka akan menciptakan kepribadian yang baik yang akan mendukung pelaksanaan tugas.

Selanjutnya kepada Ustadz Abu Umar Al Qassam., Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaannya menyampaikan uraian hikmah nuzulul quran pada kesempatan yang baik ini. Inshaa Allah tausiyah yang Ustadz sampaikan nanti akan menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Prajurit TNI dan Keluarga besar Korem 132/Tdl didalam menjalankan ibadah. Maupun berbakti kepada Negara dan Bangsa, pungkasnya.

Dalam tausiyah Ustadz Abu Umar Al Qassam., mengatakan, Asal Usul dan Sejarah serta fungsi Al Quran Kitab Suci Agama Islam. Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5.

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.

Ustadz Abu Umar Al Qassam., mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut : “Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril A.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”. (Penrem_132)

About the author

author
KOREM132TADULAKORealase at

0 komentar

Comment Now