Prajurit dan
PNS TNI beserta keluarga besar Korem 132/Tadulako laksanakan acara Peringatan
Nuzulul Qur’an 1440 Hijriah/ 2019 Masehi, kegiatan Nuzulul Qur’an berlangsung
di Masjid Al-Aqsa Korem 132/Tdl Jalan Jenderal Sudirman No.25Palu, Setelah
pelaksanaan Sholat Isya dan Tarawih berjamaah.
Acara diawali
dengan Pembacan Ayat Suci Al’Quran, Sambutan Komandan Korem 132/Tdl Kolonel Inf
Agus Sasmita, dilanjutkan dengan penceramah oleh Ustad Abu Umar Al Qassam.,
Diakhiri dengan Penutup Do’a Bersama. Selasa (21/5/2019) malam.
Acara diikuti
oleh para Perwira, Bintara, Tamtama, PNS TNI serta keluarga besar Korem 132/Tdl,
dan ibu Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 132 PD XIII Merdeka,
beserta pengurus, Para Komandan/Kepala Satuan Jajaran Korem 132/Tdl, Para Kasi
dan Pasi Korem 132/Tdl, serta para jamaah yang hadir pada acara Nuzulul Qur’an.
Dalam Sambutan
Komandan Korem 132/Tdl pada acara peringati Nuzulul Qur’an menyampaikan, Bahwa
Nuzulul qur’an merupakan tonggak awal proses turunnya Al-qur’an kepada Rasul
yang mulia Muhammad SAW. Peringatan Nuzulul qur’an memiliki hikmah yang dalam
bagi proses pembinaan keagamaan, terlebih kegiatan ini kita laksanakan dalam
kondisi sedang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Semoga kehadiran kita
dalam mesjid ini dapat menambah cakrawala pengetahuan keislaman sebagai bekal
meningkatkan ibadah kita di masa yang akan datang.
Danrem juga
menambahkan, tentang makna peringatan Nuzulul Qur’an yang bertemakan ” MELALUI
PUASA RAMADHAN, NUZULUL QUR’AN DAN IDUL FITRI 1440 M /2019 MARI KITA TINGKATKAN
IMAN DAN TAQWA PRAJURIT DAN PNS TNI AD DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS POKOK TNI
AD”. Kepada para Prajurit, Pegawai Negeri Sipil Korem 132/Tdl dan Ibu-Ibu
Persit KCK Koorcab Rem 132 agar mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari, baik dilingkungan tugas, keluarga maupun di tengah masyarakat,
ujarnya.
Saya berharap
di bulan ramadhan ini kita dapat lebih mengotimalkan kegiatan ibadah dalam
rangka meningkatkan kesolehan pribadi dan kesolehan sosial melalui shalat
tarawih, memperbanyak infaq dan sodaqoh serta membaca dan memahami isi alquran
untuk meningkatkan pengamalannya.
Kitab Suci
Al-qur’an yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril, pada dasarnya merupakan karunia terbesar bagi kehidupan umat islam dan
bagi umat manusia secara umum. Eksistensi Nabi Muhammad SAW sebagai penerima
Wahyu, sesungguhnya diutus kebumi ini sebagai RahmatanLil‘alamin, sehingga
sangat tepat bila Al-qur’an yang merupakan kitab suci petunjuk umat, juga
merupakan rahmat bagi semua makhluk di alam semesta ini, kata Danrem.
Sebagai
petunjuk yang benar bagi kehidupan manusia, Al-qur’an mengatur hubungan manusia
dengan Allah SWT serta hubungan manusia dengan sesama manusia. Isi petunjuk
tersebut tidak pernah ketinggalan zaman, artinya Al-qur’an senantiasa aktual
dan kontekstual jika dihadapkan dengan berbagai dinamika perubahan zaman.
Dengan kata lain, Al-qur’an bukanlah petunjuk yang statis. Kalimat Iqro sebagai
pembuka Wahyu pertama, membawa perubahan yang mendasar bagi peradaban manusia,
dari peradaban jahiliyah yang gelap kepada peradaban terang yang diridhoi Allah
SWT.
Perintah
membaca (iqro) merupakan perintah yang paling berharga bagi umat manusia,
karena membaca merupakan jalan yang mengantarkan manusia mencapai peradaban
yang luhur dan menyelamatkan. Tidaklah berlebihan bila dikatakan membaca adalah
syarat utama dalam menggali ilmu dan membangun peradaban mulia, semakin luas
membaca semakin tinggi peradaban umat manusia.
Nuzulul Quran
menjadi momentum efektif jika alquran dijadikan solusi mengatasi problem
kehidupan. Untuk itu saya yakin apabila Masing-masing Prajurit dan PNS TNI
Korem 132/Tdl khususnya dapat menampilkan perilaku yang santun, perkataan yang
bersih dan berdisiplin, mengendalikan diri dari pengaruh negatif yang dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain, tegas tetapi lembut maka akan
menciptakan kepribadian yang baik yang akan mendukung pelaksanaan tugas.
Selanjutnya
kepada Ustadz Abu Umar Al Qassam., Saya mengucapkan terima kasih atas
kesediaannya menyampaikan uraian hikmah nuzulul quran pada kesempatan yang baik
ini. Inshaa Allah tausiyah yang Ustadz sampaikan nanti akan menjadi petunjuk
dan bimbingan bagi Prajurit TNI dan Keluarga besar Korem 132/Tdl didalam
menjalankan ibadah. Maupun berbakti kepada Negara dan Bangsa, pungkasnya.
Dalam tausiyah Ustadz
Abu Umar Al Qassam., mengatakan, Asal Usul dan Sejarah serta fungsi Al Quran
Kitab Suci Agama Islam. Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam
percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, melalui perantaraan Malaikat
Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah
sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
Ditinjau dari
segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan” atau
“sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda
(masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini
dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni pada ayat 17
dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an
(didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah
tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu
ikuti {amalkan} bacaannya”.
Ustadz Abu Umar
Al Qassam., mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang
merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di
mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad
Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut : “Al-Qur’an adalah firman
Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para
Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril A.s. dan ditulis pada
mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta
membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat
Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”. (Penrem_132)
0 komentar
Comment Now