KOMUNIKASI SOSIAL TNI WADAH SILATURRAHMI DAN PENANAMAN NILAI NASIONALISME.

By , Comment
Share on Facebook Tweet on Twitter

Palu, 20 Nopember 2017. Dinamika gejolak sosial di Indonesia saat ini selalu bergerak baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif, hal ini dapat dilihat dengan mulai maraknya aksi-aksi kelompok tertentu yang ingin mengganggu nilai-nilai dan norma kehidupan bermasyarakat yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Hal ini perlu segera diantisipasi bersama oleh seluruh komponen bangsa agar gejolak ini tidak dapat merongrong kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Dinamika sosial di atas menjadikan TNI khususnya Korem 132/Tdl perlu segera mengantisipasi dengan  mengadakan Forum Komunikasi Sosial (Komsos TNI) dengan Keluarga Besar TNI/Polri, Mahasiswa, Pelajar dan komponen masyarakat lainnya untuk menyamakan visi dalam menghadapi perkembangan dinamika sosial saat ini demi menjaga keutuhan  wilayah NKRI khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah seperti yang dilakukan pagi ini di Aula Manggala Sakti Korem 132/Tdl.


Dalam sambutannya dihadapan ratusan peserta kegiatan Komsos TNI ini,  Danrem 132/Tdl Kolonel Inf Muhammad  Saleh Mustafa yang dibacakan oleh Kasrem 132/Tdl Letnan Kolonel Inf Andrian Susanto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan rasa  kebersamaan dan kekeluargaan antar keluarga besar TNI dengan seluruh komponen agar memiliki kesamaan visi dan cara pandang dalam mengelola semua potensi yang ada dalam upaya menyiapkan ruang alat dan kondisi juang yang tangguh dalam rangka memajukan pembangunan bangsa demi tegaknya keutuhan NKRI, selain itu juga untuk menumbuh kembangkan rasa Patriotisme tanpa pamrih sebagai perwujudan nasionalisme dalam menjaga dan mengamankan Pancasila dan undang-undang Dasar 1945 di kalangan Keluarga Besar TNI, FKPPI, Mahasiswa maupun komponen lainnya dalam mengkaji berbagai fenomena potensi ancaman gangguan hambatan dan tantangan yang mengancam eksistensi NKRI dari berbagai perspektif sebagai salah satu komponen bangsa, ucap Danrem.

Perlu disadari bersama bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan segala kemajemukan masyarakat dan budayanya serta potensi sumber daya alamnya menarik perhatian dari bangsa-bangsa lain untuk menguasainya.


Kemajemukan dan kebhinekaan yang ada ini menjadi pintu masuk bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menguasai potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan cara memasukkan paham-paham serta pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang semuanya bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang telah berjalan baik selama ini.

Bangsa Indonesia yang selama dikenal sebagai bangsa yang ramah dan memiliki jiwa toleransi dalam kehidupan beragama dan perdamaian dunia, akhir-akhir ini sedikit terusik dengan adanya upaya  pihak-pihak yang ingin memaksakan kehendak dengan cara memprovokasi dan menebarkan rasa kebencian terhadap sesama warga negara yang berbeda suku, agama dan Ras. 

"Isu perbedaan seringkali dijadikan bahan untuk dibenturkan antara sesama yang kemudian melahirkan berbagai konflik dan tindak kekerasan serta aksi provokasi sekelompok orang tertentu yang ingin agar NKRI hancur", ucap Danrem.

Contoh nyata dari adanya upaya untuk merusak keutuhan bangsa adalah maraknya terjadi  perkelahian antar kampung serta pertikaian antar suku ataupun berbeda agama diseluruh wilayah Indonesia, hal ini merupakan indikator nyata adanya upaya-upaya dari pihak-pihak atau kelompok tertentu untuk melemahkan semangat kebangsaan yang dimiliki oleh masyarakat kita. 

"Perlu diingat  bersama bahwa bangsa Indonesia dibangun oleh para pendiri bangsa melalui pengorbanan jiwa dan raga serta harta ketika itu perbedaan yang ada dikelola dengan semangat kebersamaan hingga menjadi satu kekuatan untuk mengusir penjajah yang telah merusak bangsa ini berabad-abad". 

Sebagai generasi penerus bangsa, hendaknya kita bertekad untuk mewarisi semangat perjuangan para pahlawan dengan tindakan konkrit untuk menjaga keutuhan dan memantapkan eksistensi NKRI bukan untuk merusak atau memecah belah

Selanjutnya Danrem berharap agar seluruh komponen bangsa  dapat lebih berkembang dalam dinamika pengabdian dan melanjutkan perjuangan demi  mewujudkan cita-cita bangsa dan negara yang menjadi suatu bangsa yang merdeka bersatu berdaulat, adil dan makmur.

"Saya berharap kepada seluruh hadirin hendaknya memiliki wawasan dan semangat kebangsaan yang lebih baik dari kalangan masyarakat pada umumnya untuk itu sebagai Keluarga besar saya mengharapkan agar terus berbuat yang terbaik dalam membangun Indonesia ke depan yang lebih baik dengan demikian pada gilirannya kita akan mampu menjadi bangsa yang mandiri berkarakter disegani dan semakin bermatabat di mata dunia", jelas Danrem menutup sambutannya. (DD/YNT)

About the author

author
KOREM132TADULAKORealase at

0 komentar

Comment Now