Bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang dapat mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Sulawesi
tengah adalah salah satu daerah yang mempunyai cuaca ekstrim yang terjadi di
sebagian besar wilayah yang dapat menyebabkan banjir dimana-mana. Tercatat,
banjir dan tanah longsor terjadi di tujuh Kabupaten kota di Sulawesi Tengah.
Ke
tujuh wilayah itu adalah Kota Palu, Donggala, Sigi, Tolitoli, Buol, Tojo Unauna
dan Banggai. Banjir terparah terjadi di Kabupaten Tolitoli, Donggala dan
Banggai. Di Tolitoli dan Banggai, banjir hingga merenggut korban jiwa.
Dihadapkan
pada situasi tersebut guna mengantisipasi Bencana yang terjadi di wilayah,
sejak tanggal 6 Nopember 2017 jajaran Korem 132/Tadulako bekerjasama dengan
Basarnas Kota Palu menyelenggarakan Latihan Penanggulangan Bencana sebagai
bagian dari Program Kerja Korem 132/Tdl khususnya di Bidang Latihan.
Dalam
latihan ini disimulasikan bahwa terjadi bencana banjir yang mengakibatkan
jembatan Kaleke Kec. Dolo Barat Kab. Sigi terputus, sehingga banyak warga
masyarakat hanyut terbawa arus sungai dan membutuhkan pertolongan.
Segera
Tim Evakuasi dari Satgas Satgas Pasukan Reaksi Cepat (PRC) Penanggulangan
Bencana (PB) Korem 132/Tdl bersama Basarnas Kota Palu melakukan pertolongan
kecelakaan air yang meliputi water rescue, medical first responder.
Danrem
132/Tadulako Kolonel Inf Muh. Saleh Mustafa yang diwakili oleh Kasrem
132/Tadulako Letkol Inf Adrian Susanto yang menyaksikan secara langsung latihan
“simulasi penanggulangan bencana tersebut menyampaikan bahwa tujuan
dilaksanakannya latihan ini adalah untuk mempersiapkan personel jajaran Korem
132/Tdl dalam menanggulangi resiko bencana yang berdampak buruk bagi masyarakat
yang bermukim diwilayah rawan bencana”.
Kasrem
juga mengungkapkan “dengan adanya latihan penanggulangan seperti ini,
diharapkan anggota dapat cepat tanggap dan mampu memberikan pertolongan kepada
masyarakat serta mampu mengoperasikan perahu karet menggunakan dayung dan motor
tempel serta pengevakuasian dan pertolongan korban tenggelam. Tegas Kasrem”.
(TFN/VMA)
0 komentar
Comment Now