Poso
– Khitanan pada anak laki-laki atau biasa disebut sirkumsisi adalah membuang
kulit kulup yang terletak pada glands penis dan biasanya dilakukan orang karena
alasan agama. Secara medis khitan juga dilakukan karena indikasi tertentu,
misalnya, karena kasus yang biasa disebut dengan fimosis, yaitu keadaan di mana
kulit pada kepala penis atau kulup mempunyai lubang terlalu sempit sehingga
kulit kulup tidak dapat tertarik kebelakang atau membuka.
Tujuan
utama dari bersunat adalah membersihkan diri dari berbagai kotoran serta
penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis atau zakar yang masih
ada kulupnya. Ketika bersunat, kulup yang menutupi jalan ke luar urin dibuang,
sehingga kemungkinan kotoran untuk menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih
kecil. Ini karena penis lebih mudah dibersihkan.
Khitan
dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis,
kandidiasis, serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin
laki-laki. Terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis. Jadi, di
masa tuanya kelak, ia jadi lebih mudah merawatnya. Dan, yang paling menarik,
selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi, bersunat
juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Hal ini disampaikan
oleh Ustad Yusuf Abdulrahman seorang Ulama dari Kota Malang Jawa Timur dalam
penyuluhan kesehatannya di Ds. Gebang Rejo Inti Kec. Poso Kota dan di Ds. Labuan dan Ds. Toyado
Kec. Lage Kab. Poso.
Khitanan
Door to Door di Kab. Poso ini merupakan
program kerja Satgas Opster TNI Sintuwu Maroso bekerjasama dengan Tim Medis
dari Kota Malang Jawa Timur dibawah pimpinan Ust. Yusuf Abdulrahman (Gus Yusuf)
yang khusus didatangkan oleh Pangdam XIII/Mdk Mayjen TNI Ganip Warsito untuk
membantu kesulitan warga Poso yang ada di desa-desa terpencil.
Kegiatan
ini dilatarbelakangi karena keterbatasan tenaga medis, kondisi ekonomi serta
letak wilayah pedesaan yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan sehingga
menyulitkan bagi warga masyarakat untuk mengkhitankan anaknya. Selain itu hal
ini menjadi terobosan baru untuk membuktikan bahwa khitan itu tidak menimbulkan
rasa sakit yang sering menjadi sakit momok yang menakutkan bagi anak-anak
sehingga mereka tidak berani disunat.
Ternyata
setelah mendapat penyluhan ini momok tersebut hilang dan banyak anak-anak di
Desa Gebang Rejo Inti Kec. Poso Kota, Desa Labuan dan Desa Toyado Kec. Lage
Kab. Poso, yang mendaftarkan diri untuk mengikuti Program Khitanan Gratis Door
to Door yang diselenggarakan oleh Satgas Operasi Teritorial TNI Sintuwu Maroso
yang bekerjasama dengan Kodam XIII/Merdeka (20/7).
Menurut
Ust. Yusuf Abdulrahman (Gus Yusuf) khitanan Door to Door ini dilakukan dengan
menggunakan tehnik khitan yang tidak menimbulkan rasa sakit sehingga banyak
anak-anak yang berminat untuk di khitan, ujarnya. Dalam melaksanakan khitanan
ini Gus Yusuf dibantu oleh Tim Medis dari Anggota Kesehatan Satgas Opster TNI
Sintuwu Maroso.
Menurut
Bapak Amirrudin orang tua dari adek Andika seorang warga Ds. Labuan dalam
perbincangannya dengan Ust. Yusuf,
"khitanan door to door dari Bapak TNI dan Pak Ustad ini sangat membantu
meringankan beban kami karena semuanya gratis, anak saya yang tadinya takut
untuk disunat setelah melihat kawan-kawannya disunat tidak merasa sakit
akhirnya anak saya juga berani bahkan saat disunatpun dia masih bisa main hape
Pak Ustad, kami sangat bersyukur sekali atas program ini sehingga anak kami
bisa melaksanakan salah satu kewajiban sebagai ummat muslim Pak Ustad, ucap syukur Pak Amir. (TFN/VMA)
0 komentar
Comment Now