KHITANAN DOOR TO DOOR BANTU ANAK-ANAK POSO.

By , Comment
Share on Facebook Tweet on Twitter
Poso – Khitanan pada anak laki-laki atau biasa disebut sirkumsisi adalah membuang kulit kulup yang terletak pada glands penis dan biasanya dilakukan orang karena alasan agama. Secara medis khitan juga dilakukan karena indikasi tertentu, misalnya, karena kasus yang biasa disebut dengan fimosis, yaitu keadaan di mana kulit pada kepala penis atau kulup mempunyai lubang terlalu sempit sehingga kulit kulup tidak dapat tertarik kebelakang atau membuka.

Tujuan utama dari bersunat adalah membersihkan diri dari berbagai kotoran serta penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis atau zakar yang masih ada kulupnya. Ketika bersunat, kulup yang menutupi jalan ke luar urin dibuang, sehingga kemungkinan kotoran untuk menempel atau berkumpul di ujung penis jadi lebih kecil. Ini karena penis lebih mudah dibersihkan.


Khitan dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit. Misalnya, fimosis, parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas dan pra ganas pada daerah alat kelamin laki-laki. Terbukti pula, penis laki-laki yang disunat lebih higienis. Jadi, di masa tuanya kelak, ia jadi lebih mudah merawatnya. Dan, yang paling menarik, selain jadi lebih sensitif, tidak mudah lecet dan terkena iritasi, bersunat juga punya pengaruh terhadap kehidupan seksual laki-laki. Hal ini disampaikan oleh Ustad Yusuf Abdulrahman seorang Ulama dari Kota Malang Jawa Timur dalam penyuluhan kesehatannya di Ds. Gebang Rejo Inti Kec.  Poso Kota dan di Ds. Labuan dan Ds. Toyado Kec.  Lage Kab.  Poso.

Khitanan Door to Door di Kab.  Poso ini merupakan program kerja Satgas Opster TNI Sintuwu Maroso bekerjasama dengan Tim Medis dari Kota Malang Jawa Timur dibawah pimpinan Ust. Yusuf Abdulrahman (Gus Yusuf) yang khusus didatangkan oleh Pangdam XIII/Mdk Mayjen TNI Ganip Warsito untuk membantu kesulitan warga Poso yang ada di desa-desa terpencil.


Kegiatan ini dilatarbelakangi karena keterbatasan tenaga medis, kondisi ekonomi serta letak wilayah pedesaan yang jauh dari pusat pelayanan kesehatan sehingga menyulitkan bagi warga masyarakat untuk mengkhitankan anaknya. Selain itu hal ini menjadi terobosan baru untuk membuktikan bahwa khitan itu tidak menimbulkan rasa sakit yang sering menjadi sakit momok yang menakutkan bagi anak-anak sehingga mereka tidak berani disunat.


Ternyata setelah mendapat penyluhan ini momok tersebut hilang dan banyak anak-anak di Desa Gebang Rejo Inti Kec. Poso Kota, Desa Labuan dan Desa Toyado Kec. Lage Kab. Poso, yang mendaftarkan diri untuk mengikuti Program Khitanan Gratis Door to Door yang diselenggarakan oleh Satgas Operasi Teritorial TNI Sintuwu Maroso yang bekerjasama dengan Kodam XIII/Merdeka (20/7).


Menurut Ust. Yusuf Abdulrahman (Gus Yusuf) khitanan Door to Door ini dilakukan dengan menggunakan tehnik khitan yang tidak menimbulkan rasa sakit sehingga banyak anak-anak yang berminat untuk di khitan, ujarnya. Dalam melaksanakan khitanan ini Gus Yusuf dibantu oleh Tim Medis dari Anggota Kesehatan Satgas Opster TNI Sintuwu Maroso.


Menurut Bapak Amirrudin orang tua dari adek Andika seorang warga Ds. Labuan dalam perbincangannya dengan Ust.  Yusuf, "khitanan door to door dari Bapak TNI dan Pak Ustad ini sangat membantu meringankan beban kami karena semuanya gratis, anak saya yang tadinya takut untuk disunat setelah melihat kawan-kawannya disunat tidak merasa sakit akhirnya anak saya juga berani bahkan saat disunatpun dia masih bisa main hape Pak Ustad, kami sangat bersyukur sekali atas program ini sehingga anak kami bisa melaksanakan salah satu kewajiban sebagai ummat muslim Pak Ustad,  ucap syukur Pak Amir. (TFN/VMA)

About the author

author
KOREM132TADULAKORealase at

0 komentar

Comment Now